Saturday, January 27, 2007

PROGRAM KHUSUS MAN 1 SURAKARTA

Menembus Perguruan Tinggi Luar Negeri

Mungkin tidak banyak orang yang mengetahui kalau Madrasah Aliyah Negeri tertua di tanah air adalah MAN 1 Surakarta. Madrasah yang terletak di kota bengawan ini pada mulanya adalah Madrasah Aliyah Al Islam yang dinegrikan oleh pemerintah pada tahun 1967.Hal lain yang mungkin tidak banyak orang tahu adalah bahwa MAN 1 Surakarta memiliki Program Khusus Keagamaan (MAPK) yang alumninya telah tersebar di berbagai perguruan tinggi luar negeri.

Sejak didirikan Program Khusus pada tahun 1990, lebih dari 100 alumni MAN 1 Surakarta yang melanjutkan studinya ke luar negri untuk jenjang S1 dengan program beasiswa. Jumlah terbanyak adalah di Perguruan Tinggi Islam Al Azhar Mesir. Hingga tahun 2006 ini MAN 1 Surakarta telah mengirim 79 alumni yang mendapat program beasiswa untuk jenjang SI, sebagian dari mereka juga mendapatkan beasiswa studi S2 di sana. Selain Mesir alumni MAN 1 Surakarta tersebar di berbagai Perguruan Tinggi Islam di dunia, seperti Universitas Ummul Quro Makkah, Universitas Islamiyah Madinah, Universitas Islam di Quwait, Yaman, Pakistan, Sudan, dan Libia. Bahkan tahun 2003 3 alumni MAN 1 Ska diterima di Phune Universiti India pada Fakultas Bahasa Inggris dan Ekonomi.

Menurut Drs. Agus Hadi susanto, kepala MAN 1 Surakarta, tiap tahun rata-rata ada 6 siswa lulusannya yang diterima di Perguruan Tinggi luar negeri. Keberhasilan ini menurutnya tidak lepas dari desain kurikulum Program Khusus Keagamaan MAN 1 Ska yang didesain untuk menyiapkan peserta didiknya memliki kemampuan bahasa Arab dan Inggris secara aktif. Bahasa pengantar pembelajaran untuk materi agama menggunakan bahasa Arab, para siswa juga tinggal di pondok dan mempraktekkan bahasa Arab dan Inggris dalam pergaulan sehari-hari.

Tidak hanya pada jenjang pendidikan S1, untuk jenjang pendidikan S2 dan S3 banyak alumni program khusus MAN 1 Surakarta yang mendapatkan program beasiswa di luar negeri, 10 alumni di Leiden Belanda untuk program S2, 1 orang di Cambridge Inggris, 1 Orang di Malysia dan sebagian besar di Al Azhar Mesir. Untuk Program S3 tercatat 2 Orang di Australia dan 1 orang di Jerman.

ILMU-ILMU ALAT & INTEGRITED LEARNING SYSTEM

Sementara Abdul Mutolib M.Ag., wakil kepala madrasah urusan kurikulum Program Khusus mengatakan bahwa disain pendidikan yang dikembangkan pada program ini lebih menekankan pada pengembangan ilmu-ilmu alat seperti bahasa dan metodologi keilmuan Islam seperti Ushul Fiqih, Ilmu Hadits, Ilmu tafsir, dan metodologi penelitain.Setiap lulusan dari Program ini diharapkan memiliki kemampuan bahasa Arab dan Inggris Aktif serta kemampuan membaca kitab kuning.Pembelajaran bahasa dikembangkan dengan pendekatan integratif (integrated learning system). Oleh karena itu pada umumnya tidak ada kesulitan bagi alumni Program Khusus Keagamaan MAN 1 Surakarta untuk menyesuaikan diri ketika mengikuti perkuliahan di Perguruan Tinggi Luar Negeri. Kebanyakan orang tua , khususnya di wilayah Jawa Tengah, yang ingin menguliahkan anaknya di Luar Negeri terutama Timur Tengah, memasukkan anaknya ke Program Khusus MAN 1 Surakarta ini.

PENGEMBANGAN DIRI

Di samping pengembangan akademik, kurikulum Program Khusus Keagamaan MAN 1 Surakarta juga mengembangkan berbagai kegiatan ekstra kurikuler guna mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa serta memberikan kemampuan life skill kepada peserta didik. Kegiatan ekstra kurikuler tersebut meliputi bidang tulis menulis, seni dan pelatihan dakwah. Untuk bidang tulis menulis meliputi pelatiahan penerjemahan, penulisan fiksi dan non fisksi. Abdul Mutolib menjelaskan banyak alumninya yang terjuan di dunia penerjemahan baik sebagai professional maupun sampingan. Untuk tulis menulis non fiksi Abdul Mutolib mencontohkan Habiburrohman As Syeirozy penulis novel Islami " Ayat-ayat Cinta' dan Di atas Sajadah Cinta " yang merupakan alumni program ini.

Untuk bidang seni Program Khusus MAN 1 Surakarta memiliki sanggar kaligrafi yang memberikan pelatihan seni lukis kaligrafi dengan berbagai cabangnya. Sebagian alumninya tercatat memenangkan berbagai lomba seni kaligrafi baik tingkat lokal maupun nasional.

Untuk pelatihan dakwah, 2 kali dalam seminggu para siswa melakukan latihan muhadharah , atau pidato secara bergiliran menggunakan bahasa Arab, Inggris, Indonesia dan Jawa. Di samping itu di setiap Ramadhan siswa kelas XI di terjuankan ke daerah-daerah pelosok untuk melaksanakan kegiatan latihan dakwah dan bermasyarakat dalam kegiatan yang bertajuk "Camping Dakwah Ramadhan" kegiatan ini mirip dengan kegiatan KKN mahasiswa perguruan tinggi.

DARI BERBAGAI DAERAH

Tiap Tahun rata-rata MAN 1 Surakarta menerima 340-400 siswa baru, termasuk siswa Program Khusus Keagamaan. Untuk program khusus ini jumlah siswa dibatasi 40 putra dan 40 putri. Meskipun jumlahnya terbatas namun siswa yang masuk ke program ini datang dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk wilayah Jawa menurut Agus Hadi Susanto, kebanyakan dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, dan Jawa Tengah Sendiri. Sedangkan dari luar Jawa, yang tercatat adalah dari Aceh, Lampung, Riau, Palembang, Bali, NTB, Irian Jaya dan Kalimantan. (M.Abd)

No comments: