Yohanes Hob , pemuda Jerman, berbagi pengetahuan dengan siswa-siswi Program Khusus MAN 1 Surakarta , mengenai budaya anak muda di Jerman dan Indonesia. Yohanes Hob yang baru 3 minggu menginjakkan kakinya di Indonesia ini, langsung terpesona dengan budaya Indonesia terutama keramah-tamahan masyarakatnya. Dalam acara English Guest Class tersebut Yohanes menuturkan secara jujur bahwa kebanyakan pemuda di Jerman , termasuk dirinya kurang baik dalam memanfaatkan waktu. Pemuda yang juga pemain musik metalica ini merasa kurang optimal dalam menggunakan waktu-waktu luang untuk hal-hal yang positif. Oleh karena itu ia salut kepada para siswa di Program Khusus Surakarta yang mampu melaksanakan berbagai aktivitas yang sangat padat di asrama maupun di madrasah.
Selain dihadiri oleh Yohanes, kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memotivasi dan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa Program Khusus MAN 1 Surakarta ini, juga dihadiri oleh dosen bahasa Inggris STAIN Salatiga Hamam Sanadi, MA. Dosen Muda yang sering berkesempatan ke luar negeri ini, juga ikut berbagi mengenai pengalamannya tentang budaya masyarakat di beberapa negara yang dikunjunginya terutama dalam memanfaatkan waktu luang. Menurut Ketua Jurusan Kelas Khusus Internasional STAIN Salatiga ini, di beberapa negara, banyak orang yang membaca ketika ia sedang mencuci dengan mesin cuci.
Sementara itu para siswa sangat antausias mengikuti dialong dengan kedua guru tamu, berbagai pertanyaan dan juga sharing pengalaman dilontarkan kepada kedua nara sumber. Hal ini membuat Yohanes sangat terkesan dan agak kaget , ternyata para siswa sangat aktif dalam berbicara dengan bahasa Inggris.
Sementara itu para siswa sangat antausias mengikuti dialong dengan kedua guru tamu, berbagai pertanyaan dan juga sharing pengalaman dilontarkan kepada kedua nara sumber. Hal ini membuat Yohanes sangat terkesan dan agak kaget , ternyata para siswa sangat aktif dalam berbicara dengan bahasa Inggris.
No comments:
Post a Comment