Tidak berlebihan kiranya untuk mengatakan bahwa Program Khusus MAN 1 Surakarta menjadi salah satu trendsetter pengembangan Madrasah Aliyah di Indonesia. Daya tarik madrasah yang berada di kota bengawan ini telah menarik banyak madsarah baik di Jawa Tengah maupun dari luar Jawa Tengah. Tiap tahun rata-rata terjadi 6 kunjungan dari berbagai madrasah, khususnya di jawa tengah dan Jawa Timur. Bahkan beberapa madrasah dari luar jawa pun pernah study banding ke madrasah negeri tertua di Indonesia ini, seperti dari Lampung dan kepulauan Riau. Selain menjadi salah satu tujuan study banding, Program Khusus MAN 1 Surakarta juga menjadi tujuan kunjungan dan penelitian kependidikan dari berbagai perguruan tinggi, baik untuk keperluan skripsi, tesis hingga desertasi.
Ada banyak hal yang menjadi daya tarik berbagai pihak, khususnya dari kalangan madrasah. Akan tetapi yang paling mengemuka adalah sebabagi berikut :
Ada banyak hal yang menjadi daya tarik berbagai pihak, khususnya dari kalangan madrasah. Akan tetapi yang paling mengemuka adalah sebabagi berikut :
- Eksistensi Program Khusus. Program khusus MAN 1 Surakarta yang ada sekarang merupakan kelanjutan dari Madrasah Aliyah Program Khsusus (MAPK) yang dirintis oleh menteri agama KH.Munawir Sadzali, pada tahun 1990 sebagai proyek madsarah keagamaan percontohan. Program ini pada mulanya hanya ada 10 di seluruh Indonesia dan kemuadian dikembangkan menjadi Madrasah Aliyah Keagamaan. Program pendidikan madrasah dengan sistem pondok pesantren (islamic boarding school) ini merupakan perpaduan antara 3 model pendidikan Islam, yaitu madrasah (sekolah Islam), pondok salaf , dan pondok modern. MAPK dan MAKN dinilai oleh banyak pihak telah berhasil menelorkan alumni madrasah yang berkualitas. Namun seiring dengan perubahan kebijakan pendidikan nasional, pemerintah membubarkan program ini. Namun demikian MAN 1 Surakarta tetap menyelenggarakan model pendidikan MAPK dengan sistem pondok pesantren secara mandiri hingga sekarang.
- Faktor Alumni. Meskipun usia Program Khusus MAN 1 Surakarta relatif muda (21 tahun) , akan tetapi alumninya telah tersebar di berbagai perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri. Lebih dari 130 alumni madrasah ini telah melanjutkan studi ke Timur Tengah dan negara Asia lainnya. Alumni yang belajar di Al Azhar Kairo telah banyak mencatat prestasi. Beberapa ada yang mencatatkan sejarah sebagai mahasiswa asing terbaik, doktor muda. Bahkan tiga kali berturut-turut alumni MAN 1 Surakarta menjadi mahasiswa Indonesia terbaik di Kairo. Tidak hanya di Timur Tengah, banyak juga alumni madrasah ini yang telah menempuh pendidikan S2 dan S3 di Eropa, seperti Belanda, Canada, German, Inggris dan Australia. Kiprah alumni di masyarakat pun terhitung mengkilat, mulai dari guru, penulis, penerjemah, peneliti, pengusaha dan lain-lain. Di antara alumni yang dikenal luas adalah Habiburrahman Al Sirazy (Penulis Novel) dan Burhanuddin Muhtadi (Pengamat Politik LSI).
- Faktor Pembelajaran Bahasa Arab. Faktor lain yang menarik berbagai madrasah untuk melakukan studi ke Program Khusus MAN 1 Surakarta adalah faktor pembelajaran bahasa Arab dan Inggris. Di samping mendalami ilmu-ilmu keIslaman peserta didik pada madrasah ini dituntut mampu berbahasa Arab dan Inggris aktif. Kegiatan pembelajaran mapel-mapel agama juga menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantarnya. Secara rutin siswa juga mendapatkan pengalaman mempraktekan bahasa Arab dan Inggris mereka bersama penutur asli (native speaker). Minimal setahun 2 kali Program Khusus MAN 1 Surakarta mendatangkan native dari Eropa dan Timur Tengah untuk menjadi guru tamu. Banyak native yang merasa excited setelah mengetahui bahwa para siswa Program Khusus MAN 1 Suakarta aktif berbahasa Arab atau Inggris. Beberapa perguruan tinggi juga pernah mengajak mahasiswa jurusan bahasa Arab berkunjung ke madrasah ini, seperti UIN Malang dan UIN Yogjakarta.
No comments:
Post a Comment