Bersahaja, “ngangenke”,
itulah kesan umum yang paling kuat dari sosok KH.Rosyidi Asrafi,Lc. Genap di
usia 70 tahun (2013) , beliau memutuskan berhenti mengajar di MAPK Surakarta,
meskipun ilmu,keteladanan dan inspirasinya masih diperlukan di MAPK Surakarta.
Sejak mula berdirinya MAPK Surakarta
pada tahun 1990 beliau adalah salah satu tokoh penting yang menjadi salah satu
kyai yang dipersyaratkan untuk penyelenggaraan MAPK. Bersama para kyai lain di
kota Solo, seperti KH. Musthofa (alm), KH. Jalal Suyuti (alm), KH. Rasyid Wasi’un
(alm) beliau menjadi “the Fouding father” sekaligus perentas jalan
kesuksesan MAPK Surakarta sehingga melahirkan alumni-alumni yang cemerlang dan
tersebar di perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri, baik di Timur
Tengah maupun di Eropa. Sudah banyak doktor yang pernah mendapat “sentuhan
tangan” beliau. Penulis tersohor
Habiburrahman Elsiraji dan pengamat politik Burhanuddin Muhtadi adalah salah
satu alumni MAPK Surakarta yang merasakan betapa “dahsyatnya” inspirasi yang beliau
pancarkan pada santri-santri MAPK Surakarta.
Sudah lebih dari seratus alumni
MAPK Surakarta yang mengenyam pendidikan tinggi di luar negeri, khususnya di Timur
Tengah. Dan hal ini tidak terlepas dari inspirasi dan jasa beliu yang
senantiasa memotivasi santri MAPK Surakarta untuk melanjutkan studi ke Timur
Tengah terutama Al Azhar Kairo. Bahkan beliau tidak hanya menginspirasi, tetapi
membatu para santri untuk mewujudkan impiannya belajar di Mesir tersebut dengan
mengkoordinir dan mengantarkan mereka ke sana. Hal inilah yang menjadikan MAPK
Surakarta dikenal di Al Azhar, karena madrasah ini tiap tahun dapat mengirim
sekitar 8 s.d.12 santri, sementara MAPK lain pada waktu itu hanya mengirim 1,2
alumninya saja. Hal ini pula yang menjadikan Syeikh al-Azhar Jadil Haq Ali Jadil Haq menyempatkan diri
berkunjung ke MAPK Surakarta dalam rangkaian lawatannya ke Indonesia pada tahun
1995.
Di samping sebagai seorang kyai
yang tawadhu’ dan bersahaja, di MAPK Surakarta beliau dikenal dengan kekhasan uslub
bahasa Arab yang di ajarkan pada santri. Sehingga beliau menjadi icon
bahasa Arab di madrasah ini. Uslub dan idiom bahasa Arab yang beliau ajarkan sangat
mudah mudah diingat dan dipraktekkan oleh para santri. Setiap santri beliau,
mesti akan ingat ungkapan” hadza aktsar minal lazim”(ini lebih dari
cukup), “huwa huwa kama huwa” (itu-itu saja), atau ungkapan “faridah
min nau’iha”(lain dari yang lain). Bahkan gaya pembukaan pidato beliau
dengan mudah dihafal dan ditiru oleh para santri dalam muhadharah, seperti
pembukaan “ uhayyikum tahiyyatn islamiyatan aathirassalami kas syamsi wa
dhuhaaha….”
KH. Rasyidi Asrafi, LC. lahir di
Muntilan Magelang pada tahun 1943. Pendidikan Agama beliau peroleh antara lain
dari Pondok Moderen Gontor dan sempat pula belajar di Madrasah Thowalib Padang
Panjang sebelum akhirnya belajar di Al Azhar Kairo jurusan Bahasa Arab. Selain
belajar di Mesir beliau juga pernah bekerja di sana,beliau tinggal di Mesir
selama 13 tahun dan sempat pula pergi ke beberapa Negara Eropa seperti Belanda.
Ketika beliau pulang ke Indonesia baliau diminta untuk mengajar di beberapa
Pondok Pesantren seperti Assalam dan Al Mukmin Ngruki. Beliau juga aktif di
Dewan Dakwah Islamiyah di kota Surakarta.
KH. Rasyidi dikarunia tiga orang
anak, 1 laki-laki dan 2 perempuan. Anak pertama beliau juga lulusan Al Azhar
Mesir.
Pada acara kalimatul wada’
(pelepasan) di Aula MAPK Surakarta , di hadapan para asaatidz dan santri dengan
berlinang air mata beliu mengungkapkan kebanggaan dan rasa cintanya kepada MAPK
Surakarta. Beliau berharap agar MAPK tetap eksis dan tetap menjadi pencetak
kader ulama dan tetap mengirim alumninya ke luar negeri. Kepada para santri
beliau mendorong untuk terus bercita-cita tinggi dan berusaha mewujudkan
cita-citanya. Pesan terakhir yang beliau sampaikan pada para santri adalah “
Hidup Cuma satu kali , maka hiduplah yang berarti”. “Ilmu itu ada dua ‘ ilmu
bermanfaat dan ilmu yang tidak bermanfaat, maka gapailah ilmu yang bermanfaat”.
Wadda’an ayyuha ustadzuna al
kariiim…
2 comments:
asalamualaikum mau tanya
kalo daftar ulang baik yang non tes sama tes kira2 bareng gak yah? syukron
waalaikum salam..waktunya berbeda..nanti ketika pengumuman diterima ada ketentuan waktu daftar ulang.
Post a Comment